Aya Sofia adalah bangunan kuno peninggalan dari kerajaan Romawi Timur yang terletak di tengah kota Konstantinopel (Istanbul, Turki sekarang). Ini adalah pusat dari agama Kristen di wilayah Timur sebelum kedatangan Islam. Bangunan Aya Sofia sebenarnya adalah sebuah gereja yang kemudian diubah menjadi masjid dan pada akhirnya diubah menjadi museum. Aya Sofia adalah sebuah gereja Kristen di wilayah Timur yang dibangun setelah masa Konstantinus.
Aya Sofia sendiri telah diperbaiki beberapa kali karena kebakaran dan gempa bumi. Perbaikan besar-besaran terjadi pada awal abad ke-20 – 14. Keistimewaan bentuk Aya Sofia terletak pada bentuk kubah berupa kurva yang menyerupai kubah masjid, karena dengan bentuk ini adalah bentuk yang tahan terhadap gempa yang kuat. Kubah ini memiliki tinggi 30 meter dan 54 meter dari dasar. Di bagian interior terdapat lukisan dinding mosaik dan marmer yang indah.
Ketika Konstantinopel jatuh ke tangan Islam di bawah pimpinan Sultan Muhammad II (Muhammad al-Fatah: 1444-1446 dan 1451-1481) nama kota Konstantinopel diubah menjadi Istanbul. Dan dibuat di kota kekaisaran Ottoman. Sultan Muhamad al-Fatih memekikkan takbir (Allah Akbar) dan mengungkap rasa syukur dengan melakukan shalat dua rekaat di dalam masjid. Sejak itulah gereja Aya Sofia berubah menjadi masjid dan dikenal sebagai masjid Aya Sofia.
Tapi setelah hampir lima abad, seorang pemikir Muslim Nasionalis dan peguasa baru bernama Mustafa Kemal at-Taturk berpikir untuk menjadikannya museum. Sehingga, sejak tahun 1923 Aya Sofia menjadi Museum di bawah kontrol keamanan pemerintah.
You can also read this rticle in English Here
View the Original article
0 comments:
Post a Comment