Fenomena dan Opini 12-12-12

on Saturday, December 15, 2012

Beberapa jam telah berlalu sejak di dunia maya ramai membicarakan apa yang akan terjadi di tanggal 12 Desember 2012, atau lebh dikenal dengan istilah fenomena 12-12-12. Bagi sebagian besar masyrakat Indonesia, tanggal ini menjadi salah satu momen yang sayang dilewatkan untuk sebuah peristiwa penting dalam kehidupan mereka. Bersumber dari detik.com, terbukti di Rumah Sakit Bersalin Bunda Menteng Jakarta ada sekitar 12 ibu-ibu yang melahirkan di tanggal ini . Begitu juga di Rumah Sakit Budhi Asih, Jakarta Timur, mereka rela melahirkan secara caesar meski bukan waktunya hanya demi sebuah tanggal. Begitu juga dengan momen pernikahan, di Las Vegas ada 7400 pasangan menikah pada tanggal tersebut, di Hongkong ada 669 pasangan, di Singapura ada 553 pasangan, dan di Indonesia dalam satu kota Batam saja terdapat 52 pasangan.

Kegiatan-kegiatan yang bersifat sekedar hiburan pun dilangsungkan untuk “memperingati” tanggal 12-12-12. 12 warga negara asing (WNA) di komplek Gedung Maducandya Madukismo, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, yang sedang melakukan pertukaran pelajar di Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, menjadi pendamping bagi 12 pasang pengantin yang berasal dari berbagai daerah di Yogyakarta yang melangsungkan pernikahan massal bertajuk Nikah Bareng Istimewa yang difasilitasi Fortais Bantul. Dan lagi sebuah film bertajuk 5cm akan diputar perdana serentak di seluruh bioskop di Indonesia tepat kemarin tanggal 12-12-12. Ada pula yang menjadikan fenomena unik ini menjadi peluang bisnis, seperti menyediakan jasa maupun menjadi pelaku usaha. Penjualan dan permintaan seperti bunga, cokelat, dan kado menambah pemasukan tersendiri bagi para pelaku bisnis tersebut. Bahkan Indonesia memiliki Provinsi baru yakni Provinsi Teluk Cenderawasih di kota perjuangan Serui, ibukota Kabupaten Yapen Kepulauan yang resmi dideklarasikan, tepat  ditanggal 12-12-2012.

Semenjak berita kiamat di penghujung 2012 tepatnya 21 Desember 2012 atau 21-12-12 oleh suku Maya, semenjak itu pula diyakini tanggal 12-12-12 adalah “jembatan” menuju 21-12-12. Sejumlah ahli, Para arkeoastronomi amatir, penerjemahan alternatif mitologi, dan konstruksi numerology mendukung dan percaya dengan sistem penanggalan suku Maya. Ditambah lagi tanggal tersebut menjadi tanggal cantik terakhir di abad ini, karena tanggal cantik selanjutnya baru akan ditemui lagi tahun 2111. Hal ini menjadikan satu hari kemarin menjadi hari paling “ramai” di tahun ini.

Terlepas dari semua kehebohan yang terjadi terkait dengan tanggal cantik tersebut. Bagaimana menurut pandangan Islam tentang hal ini.? Tentu saja, masalah bid’ah tidak akan terlepas dari perdebatan. Beberapa mendukung, maka beberapa pula ada yang membantah. Mereka yang mengatakan bahwa mempercayai hal seperti itu tergolong syirik, dosa yang menyekutukan Allah, termasuk mempercayai segala sesuatu diluar kehendak Allah yang belum kita ketahui apalagi menyangkut dengan Qadha dan Qadhar. Mereka menyajikan opini-opini penolakan dalam berbagai konteks bahasa terhadap apapun yang berhubungan dengan tanggal tersebut. Mereka juga menyertakan dalil-dalil dari Al-qur’an yang memperkuat pendapat mereka. Anjuran untuk kembali kepada Allah, beristighfar dan tidak lagi mempercayai hal musyik seperti itu selalu menjadi penutup yang dramatis di setiap akhir opini.

Lalu bagaimana menurut para pemuka Agama? Beberapa ustadz ternama seperti Jeffry Al Buchori dan Romo Benny Susetyo beropini lebih santai. Himbauan dar imereka bahwa sebagai manusia, alangkah baiknya lebih mendekatkan diri kepada Allah, banyak beramal, berbuat kebajikan, dan kuatkan iman dan islam tetap mengalir, namun tanggapan mengenai kehebohan tanggal tersebut tidak sepenuhnya menyalahkan atau menolak. Menurut mereka orang-orang yang yang menikah atau melahirkan ditanggal tersebut tidak bermaksud untuk syirik. Mereka hanya ingin menggunakannya sebagai hari yang baik untuk sejarah kehidupan mereka.

Lalu ketika disinggung mengenai kiamat, keduanya menghimbau untuk tidak terlalu percaya. Mereka menekankan bahwa persoalan kiamat itu bukan urusan manusia. Tidak akan pernah ada yang tahu kapan terjadinya bahkan Rasulullah sekalipun. Keduanya berharap agar masyarakat tidak terlalu membesar-besarkan dan menanggapi dengan santai saja isu tersebut. Menurut mereka berdua, reaksi seperti ini tentunya baik, daripada bereaksi menanggapi isu-isu yang mencemaskan banyak orang tanpa ada kebenaran untuk tanggung jawab.

Terlepas dari semuanya, hak untuk pro maupun kontra tetap menjadi pilihan pribadi. Dengan tetap memperhatikan toleransi, tentunya perbedaan pendapat itu akan di tanggapi positif. Hal wajar untuk menjadi berbeda dalam beberapa hal. Yang tidak dibenarkan adalah ketika perbedaan itu menjadikan perpecahan. Rasulullah mengganggap perbedaan di antara umat adalah berkah. Maka, selayaknya hal yang sudah menjadi berkah itu tidak di salah tafsirkan. Wallahua’lam.



View the
Original article

0 comments: