Indonesia merupakan negera dengan mayoritas penduduk muslim terbesar di dunia. Meskipun mayoritas muslim, Indonesia bukanlah negara Islam, tetapi negara yang berketuhanan. Hal ini tercantum dalam sila pertama Pancasila yang merupakan ideologi bangsa Indonesia, yaitu “Ketuhanan Yang Maha Esa”. Ada enam agama yang diakui secara sah, yaitu Islam, Kristen, Khatolik, Hindu, Budha, dan Konghucu, yang sangat mewanai kehidupan beragama di Indonesia. Perbedaan bukanlah hal yang mudah untuk disatukan, karena itu, semboyan “Bhineka tunggal Ika” sangat penting artinya bagi bangsa Indonesia. “Berbeda-beda tapi tetap satu jua”, artinya, walaupun terdapat dua ratus lebih suku dan etnis, walaupun terdapat ratusan bahasa lokal, walaupun penduduknya memeluk agama yang berbeda-beda, tetapi kita tetap bersatu menjadi sebuah negara kesatuan, yaitu Republik Indonesia.
Faktor-faktor dari sejarah sangat mempengaruhi kehidupan beragama di Indonesia hingga sekarang. Cukup ajaib sebenarnya menurut saya, dilihat dari sejarahnya, Indonesia dulu pernah menjadi pusat agama Budha pada masa kerajaan Sriwijaya (mulai sekitar abad ke-4), bahkan candi Budha terbesar di dunia pun di Indonesia, yaitu candi Borobudur. Pernah juga agama Hindu berjaya di wilayah Indonesia (masuk pada abad ke-4), terutama pada masa kerajaan Majapahit. Hingga sekarang pun masih ada bekas kejayaan agama Hindu, misal di pulau Bali yang mayoritas penduduknya Hindu. Dan sekarang ini, mayoritas telah diambil alih oleh Islam (mulai masuk pada abad ke-7), bahkan Indonesia menjadi negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia (sekitar 88% dari 240 juta jiwa penduduknya memeluk agama Islam). Dan yang lebih ajaib lagi, semua agama yang ada di Indonesia itu hasil impor.
Kehidupan beragama di Indonesia pada dasarnya dapat dikatakan cukup jauh dari ketidaknyamanan dan ketidakamanan. Setiap umat agama apapun bebas beribadah sesuai dengan kepercayaannya masing-masing, bebas mendirikan tempat ibadahnya, dan setiap hari raya keagamaan diakui sebagai hari libur nasional. Bahkan sering terjadi tempat-tempat ibadah berbagai agama letaknya pun berdekatan, seperti misalnya Masjid Istiqlal Jakarta yang berseberangan dengan Gereja Katedral Jakarta. Atau tidak perlu melihat ke kota besar seperti Jakarta, contoh lain yang ada benar-benar saya tahu yaitu di sebuah desa kecil di Jawa Tengah , di desa ini terdapat pemeluk Islam, Kristen, dan Budha. Tentu saja mayoritas penduduk adalah pemeluk Islam, tetapi di desa tersebut tetap berdiri Masjid, Gereja, dan Vihara dengan letaknya yang saling berdekatan. Tidak pernah ada konflik antar umat beragama, semuanya hidup berdampingan secara damai hingga saat ini.
Jika dibandingkan dengan beberapa negara lain di dunia maka kehidupan antar umat beragama di Indonesia cukup harmonis. Kita lihat saja di Amerika yang sepertinya sangat mengedepankan demokrasi dan kebebasan, tetapi sebagian besar dari mereka tidak ramah terhadap orang Muslim. Contoh lain di Myanmar yang baru-baru ini terjadi pembantaian umat muslim Rohingya, padahal umat Budha di Indonesia dapat hidup dengan tenteram. Belum lagi di banyak negara barat yang banyak mendiskriminasikan agama-agama tertentu.
Mungkin agak sombong juga kalau dikatakan kehidupan beragama di Indonesia bisa menjadi contoh untuk negara-negara lain, tapi hal ini juga tidak sepenuhnya salah. Mungkin pengalaman Indonesia dengan beratus-ratus suku dan etnisnya membuat perbedaan agama itu menjadi tidak begitu berarti. Memang saya pun tidak menutup mata bahwa masih ada konflik-konflik dan kasus-kasus yang terjadi terkait dengan masalah agama, entah itu kasus yang memang benar-benar karena perbedaan agama ataupun kasus yang hanya berkedok perbedaan agama. Tapi masyarakat pada umumnya, atau paling tidak dari yang saya lihat , umat agama satu dan yang lainnya masih bisa hidup dengan tenteram dan damai.
View the Original article
0 comments:
Post a Comment