Pada artikel sebelumnya, saya telah mencoba menunjukkan mengapa bahasa Arab adalah bahasa yang ideal dalam penurunan wahyu Al Qur’an.
Akar kata terakhir dari ayat adalah عقل (‘ql). Sungguh, Kami telah menurunkannya sebagai Al Qur’an dalam bahasa Arab agar kamu memahaminya.
Sebelum melihat artinya, dari ayat itu sendiri kita bisa menyimpulkan bahwa disana ada tujuan yang akan dicapai oleh kumpulan bagian-bagian beserta artinya yang diekspresikan dalam bahasa yang jelas dan berbeda. Ini, fakta bahwa Al Qur’an diturunkan dalam bagian-bagian yang disampaikan dalam bahasa yang memungkinkan pembedaan antara bagian-bagian tersebut adalah cara Tuhan memilih untuk mengarahkan para umat menuju sebuah pemahaman. Tapi, pemahaman seperti apa yang sedang kita bicarakan ini?
Arti utama dari akar kata عقل (‘ql) adalah menahan, mengendalikan, yang menunjuk pada apa yang juga kita temukan bahwa عقل (‘ql) juga berarti nama sebuah tali yang digunakan untuk mengikat kaki-kaki onta sehingga mereka tidak bisa bergerak. Dari sinilah kita akan mulai: gagasan bahwa sesuatu itu di kendalikan, didirikan secara tetap di suatu tempat. Lalu, apakah ada hubungannya antara gagasan mengendalikan sesuatu ini dengan pemahaman?
Pertama-tama, mari kita melihat bahasa Inggris understanding(pemahaman)… ini berasal dari stand (berdiri), yang mana, ternyata berasal dari bahasa Latin sto, yang artinya secara umum adalah berdiri, lawan dari duduk, berjalan, atau berbaring. Jadi sto berarti untuk berdiri di tempat, berdiri tetap atau tidak berpindah-menegaskan hubungan antara pemahaman dan ketidakberpindahan. Tapi, bayangkan seseorang bertanya “tapi bagaimana dengan ‘under’ (dibawah) – mengapa itu muncul sebelum gagasan remaining still (diam)?; dan apa hubungannya dengan understanding (pemahaman)?”ini adalah pertanyaan yang sungguh menarik…
Sebagai preposisi, under (dibawah) menunjuk pada posisi yang lebih rendah yang diambil dalam menunjukkan sesuatu yang berada diatas – jika pada yang diatas kita menyebutnya surface (permukaan), menjadi di bawah berarti menjadi di bawah permukaan. Sekarang orang tersebut menyanyakan “Oh, mungkin ini mengapa ‘under’ umumnya dihubungkan dengan inferioritas atau penaklukan…” dan kita akan mengatakan: itu hanya terjadi jika anda berhenti melihat ke permukaan… Pernahkan anda berpikir bahwa untuk menjadi kuat, setiap bangunan membutuhkan pondasi? Dan pondasi itu adalah sesuatu yang berdiri di bawah bangunan? jadi, meskipun beradai di bawah permukaan, tidak terlihat, pondasi pada kenyataannya adalah dasar atas apa yang membuat bangunan itu berdiri. Lebih lanjut, pondasi adalah permulaan, yang sangat banyak, sehingga menegakkan dasar adalah untuk membangun sesuatu, yang mana, memberikan kelahiran pada hal tersebut. Contohnya, ingat bahwa setiap saat orang membicarakan tentang prinsip-prinsip dalam masyarakat? Apa yang menurut anda mereka arahkan? Bukan apapun melainkan konsep-konsep dasar yang padanya masyarakat dibangun – dan kenyataan bahwa dasar itu tidak berarti rendah, sebaliknya… Dan ini tepatnya dengan konsepnya yang sangat ditinggikan oleh preposisi yang dengannya kata sto berhubungan. Karena analisis ini, under (di bawah) kemudian berguna untuk menekankan ide dari kepastian sebagai kualitas yang tidak mungkin terlihat jika seeorang terbiasa untuk hanya melihat pada permukaan.
Sekarang, mari kita memperlebar analisis dengan memasukkan satu arti lain yang terkandung pada akar kata: things that are perceived by the intellect (hal-hal yang dimengerti oleh para ahli). Dari yang telah kita lihat di atas, dan untuk tetap menjaga kesinambungan, kata kerja perceive (melihat/mengerti) harus dihubungkan dengan gagasan dari menahan, atau menjadikan tidak bergerak. Marik kita ambil sumber kata dalam bahasa Inggris, dalam bahasa Latin percipio, yang berarti to take possession of, to gather, collect (untuk mengambil kepunyaan, mengumpulkan, menghimpun). Ingat lego – untuk membaca sebagai plihan dari buah yang anda petik dari pohon? Sekarang kita membahasnya sekali lagi… Tetapi sekarang sesuatu telah ditambahkan ke dalam pilihan tersebut- memetik, dan nyatanya bahwa anda telah mengambil kepemilikan darinya, yang mana, anda telah menguasai buah tersebut untuk diri anda sendiri. Dari ide memiliki sesuatu yang telah dikumpulkan ini, percipio pun bersifat metafora dalam menunjukkan to understand, comprehend (untuk memahami, mengerti). Jika anda masih belum teryakinkan bahwa percipio adalah salah satu jalan dari mempertahankan, maka izinkan saya menambahkan bahwa itu berasal dari capio, to take in hand, seize, grasp (untuk mendapatkan dalam genggaman, menangkap, menggenggam); digunakan dalam hubungan dengan kehidupan makhluk yang berarti to take captive, to catch (by hunting) (untuk menawan, mengangkap (dalam berburu)).
Pada akhirnya, kita mengatakan menghargai عقل – pemahaman, ini sudah jelas bahwa ini adalah pemahaman yang berdasarkan pada apa yang dilihat, retensi intelek dari bagian-bagian yang telah dipetik dari keseluruhan. Tetapi intelek tidak hanya menahannya – mereka juga membawanya bersama-sama.. Saya akan mencoba membuktikan bahwa faktanya intellect berasal dari kata intellego (untuk memahami, mengerti, membenarkan apa pun), yang mana terbentuk dengan preposisi inter dan lego… Ya, ini adalah lego yang sama.. dan lagi, ingat bahwa ini menunjukkan kepada kita bahwa mengumpulkan bersama mungkin juga sama dengan pilihan? Sekarang, ketika didahului oleh inter, lego dapat menunjukkan pada timbal-balik, hubungan dua arah yang bisa kita temukan dalam hal-hal yang kita pilih. Dan ketika hal-hal tersebut berbagi hubungan-hubungan, mereka membawanya bersama-sama. Lebih dari itu, mereka saling terkait, bertalian, bersama…. Ingat rangkaiannya?
You can also read the English article here
View the Original article
0 comments:
Post a Comment