Tidak diragukan lagi bahwasanya Al Quran adalah kitab yang sempurna kalimatnya, indah serta sarat akan makna dalam kehidupan ini. Sebuah kitab yang tidak diragukan kebenarannya yang datang Nya dari Allah Subhanahu Wata’ala pemilik Alam semesta ini.
Al Quran adalah sebuah kitab yang memberikan banyak pelajaran kepada manusia guna untuk menjalani kehidupan di dunia ini dengan baik agar nantinya dapat kembali dan mendapat tempat yang baik pula di sisi Allah Subhanahu Wata’ala. Sebagai kitab yang memang diturunkan guna untuk memberikan pelajaran kepada hamba – hamba Nya , maka pantas dan nyatalah kemudian Al Quran itu untuk dijadikan sebagai tolak ukur akan segala tingkah laku kita dalam menjalani kehidupan.
Daripadanya (al Quran) manusia dapat mengambil pelajaran yang berupa peringatan serta kabar gembira yang mana sebagian besar ayat – ayat Al Quran dapatlah kita lihat dan atau kita buktikan keberadaannya di alam semesta ini.
Beberapa contoh yang dapat kita ambil sebagai pelajaran adalah manakala kita menjalani kehidupan ini sesuai dengan tata aturan yang telah ditetap oleh Allah Subhanahu Wata’ala didalam kitab Nya (al quran) maka Insya Allah kita akan senantiasa memperoleh berbagai kemudahan serta ketenangan baik secara lahiriah maupun bathiniah.
Namun lain daripada itu jikalau kita telah banyak melenceng jauh dari pada aturan aturan yang telah ditetapkan oleh Allah Subhanahu Wata’ala didalam Al Quran, maka bukan mustahil dan atau tidak dapat dipungkiri adanya peringatan – peringatan akan terus dan terus terjadi, hingga manusia itu kembali kepada jalan yang telah di Ridhai Nya.
Tidak sedikit kisah – kisah didalam Al Quran yang menceritakan dan atau mengisahkan tentang perjuangan para Nabi dan Rasul Nya yang menyampaikan peringatan namun kemudian tidak dihiraukan oleh umatnya maka datanglah pertolongan Allah Subhanahu Wata’ala dengan bala bantuan yang menghancurkan setiap hamba Nya yang telah melenceng jauh daripada aturan – aturan yang telah ditetapkan oleh Allah Subhanahu Wata’ala.
Sebut saja satu kisah dalam Al Quran yang mengisahkan tentang perjuangan Nabi Musa As dan Harun As yang telah diutus oleh Allah Subhanahu Wata’ala kepada penguasa Zalim yang bernama “Fir’aun” dengan membawa bukti – bukti yang nyata namun kemudian tetap juga di ingkari.
Maka tak ayal lagi kehancuranlah yang datang kepada Fir’aun dan para pemuka kaumnya yang sombong lagi keras kepala yang tidak juga mengindahkan peringatan dan tidak mau menerima bukti yang nyata dari Allah Subhanahu Wata’ala melalui perantaraan nabi dan Rasul Nya.
Hal ini dijelaskan didalam Al Quran Surah AL Qashash Ayat 36 – 41 yang dalam bahasa indonesianya kurang lebih
: “Maka tatkala Musa datang kepada mereka dengan (membawa) mukjizat- mukjizat Kami yang nyata, mereka berkata: “Ini tidak lain hanyalah sihir yang dibuat-buat dan kami belum pernah mendengar (seruan yang seperti) ini pada nenek moyang kami dahulu.
Musa menjawab: “Tuhanku lebih mengetahui orang yang (patut) membawa petunjuk dari sisi-Nya dan siapa yang akan mendapat kesudahan (yang baik) di negeri akhirat. Sesungguhnya tidaklah akan mendapat kemenangan orang-orang yang zalim “
Dan berkata Fir’aun: “Hai pembesar kaumku, aku tidak mengetahui tuhan bagimu selain aku. Maka bakarlah hai Haman untukku tanah liat kemudian buatkanlah untukku bangunan yang tinggi supaya aku dapat naik melihat Tuhan Musa, dan sesungguhnya aku benar-benar yakin bahwa dia termasuk orang-orang pendusta. dan berlaku angkuhlah Fir’aun dan bala tentaranya di bumi tanpa alasan yang benar dan mereka menyangka bahwa mereka tidak akan dikembalikan kepada Kami.
Maka Kami hukumlah Fir’aun dan bala tentaranya, lalu Kami lemparkan mereka ke dalam laut. Maka lihatlah bagaimana akibat orang-orang yang zalim.”
Semoga sedikit penggalan kisah musa dan fir’aun diatas dapat memberikan kita pelajaran dan membuka mata serta hati kita untuk lebih jeli dan mawas diri melihat segala tanda – tanda kekuasaan Allah Subhanahu Wat’ala, dilangit dan dibumi serta pada diri kita sendiri.
View the Original article
0 comments:
Post a Comment