Segala puji hanya bagi Allah Rabb Semesta Alam dan semoga keselamatan senantiasa terlimpahkan atas seluruh Nabi dan Utusan Nya.
Surah Al Fatihah ayat 2: ”Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam,”
Sebagai induk dari Al Quran, sebagaimana dijelaskan dalam catatan sebelumnya, Surah Al Fatihah melengkapi setiap unsur-unsur pokok dalam syari’at Islam, yang kemudian dijelaskan secara lebih terperinci lagi pada surah-surah berikutnya yang merupakan point-point penting dari kandungan surah tersebut.
Dalam Surah Al Fatihah ayat ke 2 dengan tegas dan jelas dikatakan bahwa Segala Puji Bagi Allah Subhanahu Wata’ala Rabb Semesta Alam. Ayat ini kemudian dipertegas didalam empat surah yang lainnya yakni surah Al An’aam, Al Kahfi, Faathir, dan saba’ yang menjelaskan kedudukan Allah Subhanahu Wata’ala Sebagai Rabb semesta alam yang memiliki makna kurang lebih adalah sebagai berikut:
Menciptakan dan mengurus
Allah Subhanahu Wata’ala Rabb Semesta Alam mengandung maksud sebagai Pencipta atau yang menciptakan, sebaimana dijelaskan dalam Surah Fathir ayat 1, yang artinya :
“Segala puji bagi Allah Pencipta langit dan bumi, yang menjadikan malaikat sebagai utusan-utusan untuk mengurus berbagai macam urusan yang mempunyai sayap, masing-masing ada yang dua, tiga, dan empat. Allah menambahkan pada ciptaan-Nya apa yang dikehendaki-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.”
Memiliki
Makna Tuhan Semesta Alam sebagai Pemilik adalah sebagaimana dijelaskan dalam surah saba’ ayat 1, yang artinya:
“Segala Puji bagi Allah yang memiliki apa yang di langit dan apa yang di bumi dan bagi-Nya (pula) segala puji di kampung akhirat. Dan Dia-lah Yang Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui.”
Pemberi Petunjuk
“Segala puji bagi Allah yang telah menurunkan kepada hamba-Nya Al Kitab (Al-Quran) dan Dia tidak mengadakan kebengkokan di dalamnya”
Mengatur
“Segala puji bagi Allah Yang telah menciptakan langit dan bumi dan mengadakan gelap dan terang, namun orang-orang yang kafir mempersekutukan sesuatu dengan Tuhan mereka.”
Dari ke empat penjelasan diatas, dapat kita ambil kesimpulan bahwasanya maksud dari Allah Subhanahu Wata’ala Rabb semesta alam adalah Pencipta, Pengurus, Pemilik, Pemberi petunjuk, dan Pengatur seluruh makhluk yang ada di langit maupun di bumi.
Allah Subhanahu Wata’ala adalah Rabb yang patut untuk kita sembah dan tiada tuhan selain Allah. Dialah yang telah menciptakan, memiliki, memberi petunjuk, dan mengatur serta mengurus kebutuhan seluruh makhluk-Nya. Dalam pelaksanaannya, Allah Subhanahu Wata’ala akan mengutus Malaikat, Nabi dan Rasul, serta orang-orang Mukmin sebagai walinya.
Ar-Rabb (yang maha memelihara dan mengurus) seluruh makhluk-Nya dengan mengatur urusan dan (melimpahkan) berbagai macam nikmat (kepada mereka) sekaligus Penguasa dan Pengatur alam semesta beserta isinya. Makna ar-Rabb adalah yang memiliki sifat rububiyah terhadap seluruh makhluk-Nya dalam hal menciptakan, menguasai, berbuat sekehendak-Nya, dan mengatur mereka.
Dalam hal ini, imam Ibnu Qayyim al-Jauziyyah berkata, “Sesungguhnya ar-Rabb adalah (zat) yang maha kuasa, yang mengadakan, pencipta, pembentuk rupa, yang maha hidup lagi berdiri sendiri dan menegakkan urusan makhluk-Nya, maha mengetahui, mendengar, melihat, luas kebaikan-Nya, pemberi nikmat, pemurah, maha memberi dan menghalangi, yang memberi manfaat dan celaka, yang mendahulukan dan mengakhirkan, yang memberi petunjuk dan menyesatkan siapa yang dikehendaki-Nya (sesuai dengan hikmah-Nya yang agung), yang menganugerahkan kebahagiaan dan menyengsarakan siapa yang dikehendaki-Nya, yang memuliakan dan menghinakan siapa yang dikehendaki-Nya, dan semua makna rububiyah lainnya yang berhak dimiliki-Nya dari (kandungan) nama-nama-Nya yang maha indah.”
Sifat rububiyah Allah Ta’ala ini meliputi seluruh alam semesta beserta isinya, karena Dialah yang memelihara dan mengatur semua makhluk dengan berbagai macam nikmat yang dilimpahkan-Nya kepada mereka. Dialah yang menciptakan mereka dengan kehendak dan kekuasaan-Nya, Dialah yang menyediakan semua kebutuhan makhluk-Nya, dan Dialah yang memberikan kepada semua makhluk penciptaan yang sesuai dengan keadaan mereka kemuadian memberi petunjuk kepada mereka untuk kebaikan dalam hidup mereka.
View the Original article
0 comments:
Post a Comment