Kitab Suci Al-Qur’an dan Hujan

on Friday, January 4, 2013

ALLAH SWT menurunkan Al-Qur’an 1400 tahun yang lalu. Kitab suci terakhir dari ALLAH SWT penuh pedoman dan pengetahuan yang menarik manusia kepada realitas. Kitab suci terakhir ini akan tetap menjadi satu-satunya panduan bagi umat manusia. Al-Qur’an berisi ayat-ayat yang tak terhitung jumlah mukjizatnya yang dapat dibuktikan sebagai firman-firman ALLAH SWT. Al-Qur’an juga berisi sejumlah besar hal menakjubkan tentang kebenaran ilmiah sebagai salah satu dari sekian banyak keajaibannya.

Kita tidak semestinya melihat Al-Qur’an sebagai kitab ilmiah, sebab Al-Qur’an merupakan kitab utama petunjuk moral dan keagamaan. Namun, beberapa fakta ilmiah disebutkan dalam cara yang sangat ringkas dan bijaksana dalam ayat-ayat Al-Qur’an yang beragam. Para ilmuwan telah menemukan realitas ini dengan bantuan teknologi dalam periode abad ke-20 dan 21. Fakta-fakta ini tidak dapat diketahui pada saat wahyu Al-Qur’an terungkap dan masih merupakan penegasan lain bahwa Al-Qur’an merupakan firman ALLAH SWT.

Hujan membawa tanah mati hidup kembali. Al-Qur’an menandakan kenyataan ini dalam berbagai ayat.

“Kami menurunkan dari langit air bersih agar dengan itu kita bisa mendapatkan tanah yang sudah mati agar hidup dan memberikan minum bagi banyak hewan dan manusia yang kami ciptakan.”

Selain membawa air, kewajiban penting bagi makhluk hidup terhadap bumi, hujan juga bersifat memupuk. Tetesan hujan yang menguap dari laut dan sampai di awan, penuh dengan zat tertentu yang menyegarkan tanah mati. Tetesan air hujan ini, dengan sifat revitalisasi tersebut, disebut tetesan tegangan permukaan. Lapisan ini dari bagian atas permukaan laut, dengan tebal kurang dari sepersepuluh milimeter dan di lapisan tersebut ditemukan sejumlah besar sisa bahan organik dari sampah yang terbentuk dari dekomposisi ganggang mikroskopis dan zooplanktons. Beberapa bahan sisa ini menyatu dan menyerap unsur-unsur seperti fosfor, magnesium, dan kalium yang hampir tidak pernah ditemukan di air laut, dan juga logam berat seperti tembaga, seng, kobalt, dan timah. Benih-benih, beserta dengan tumbuhan-tumbuhan di permukaan bumi, mendapatkan sejumlah besar garam mineral dan unsur-unsur yang mereka butuhkan bagi pertumbuhan dari tetesan air hujan tersebut.

Kitab suci Al-Qur’an mengacu pada ini:

“Dan Kami turunkan dari langit air yang banyak manfaatnya lalu Kami tumbuhkan dengan air itu pohon-pohon dan biji-biji tanaman yang diketam.” (Al-Qur’an 50:9)

Garam-garam mineral yang jatuh bersamaan dengan hujan (kalsium, magnesium, kalium, dan lainnya) memberikan contoh kecil dari pupuk, yang biasanya digunakan untuk meningkatkan hasil produksi. Singkatnya, hujan adalah penyubur yang penting. Dengan pupuk yang disediakan oleh hujan saja dalam waktu seratus tahun, tanah gersang dapat memperoleh semua unsur yang diperlukan bagi tumbuhan. Hutan-hutan juga tumbuh dan terpelihara dengan bantuan butiran-butiran yang berasal dari laut ini.

Dengan demikian, sekitar 150 juta ton partikel pupuk turun ke bumi setiap tahunnya. Kalau bukan untuk tujuan pemupukan, akan ada sangat sedikit tumbuhan di bumi dan keseimbangan ekologis akan terganggu. Keterangan mengenai kehidupan baru tumbuhan di dalam ayat-ayat hanyalah salah satu dari sifat menakjubkan yang tak terhitung dari kitab suci Al-Qur’an.

You can also read this article in English Here

 



View the
Original article

0 comments: