Indonesia dan AS: Pendapat Saya sebagai Orang Indonesia

on Wednesday, January 9, 2013

Pada komentar di artikel yang saya tulis sebelumnya ada seorang komentator yang meminta saya menulis mengenai “What do you think about america-as Indonesian of course? ”. Mungkin inilah pertanyaan dari sebagian orang amerika kepada orang indonesia karena banyaknya demo anti AS(Amerika Serikat) di indonesia waktu dulu akibat tindakan pemerintah AS sehingga sebagian mereka mungkin menanyakan “Bagaimana sebenarnya pandangan orang indonesia terhadap orang amerika.?

Indonesia adalah sebuah negara kepulauan yang terletak di Asia Tenggara dengan penduduk yang mayoritas beragama islam. Lokasinya yang strategis dan kekayaan alam yang dimiliki indonesia telah mengundang sebagian bangsa asing ke indonesia pada zaman dahulu dan menyebabkan  masuknya budaya dan agama yang dibawa oleh mereka ke indonesia. Selain itu, indonesia juga terdiri dari sangat banyak suku bangsa yang tersebar dari sabang(di sebelah barat) sampai merauke(di sebelah). Indonesia adalah bangsa yang menghargai perbedaan. Hal ini tercermin dari moto/semboyan Bhinneka Tunggal Ika yang berarti “Berbeda-beda tetapi tetap satu”.   Banyak pejabat di indonesia bahkan seorang menteri berasal dari etnis lain(misal china) atau bukan beragama islam. Hal ini bukan hal yang baru atau aneh di indonesia. Ini sudah terjadi sejak lama dan kami sangat menghargai perbedaan yang ada. Berbeda dengan di beberapa negara barat yang sebagian orang belum menerima seorang muslim.

Kembali ke topik,  pendapat saya sebagai orang indonesia terhadap amerika serikat. Seperti dalam paragraf sebelumnya mengenai orang indonesia yang sudah terbiasa dengan perbedaan.  Saya dan mungkin sebagian besar orang indonesia tidak pernah membenci amerika karena perbedaan negara, etnis atau agama yang dianut oleh kedua negara ini. Kami sudah terbiasa hidup damai di indonesia dalam perbedaan dan hanya ada sedikit sekali masalah akibat perbedaan ini.

Beberapa hal yang saya atau mungkin sebagian besar orang indonesia tidak suka mengenai amerika serikat adalah tindakan pemerintah amerika serikat di berbagai negara di dunia. Kami tidak menyukai tindakan amerika serikat yang menyerang sejumlah negara berpenduduk islam dan mengorbankan banyak rakyat yang tidak bersalah. Selain itu, kami juga tidak menyukai tindakan amerika serikat yang sering mendukung israel. Menurut saya, dua hal ini bukan saja terjadi di indonesia dan negara muslim lainnya tetapi juga di negara non-muslim. Ini bukanlah kebencian terhadap suatu negara atau orang tertentu melainkan kebencian terhadap tindakan yang tidak menghargai kemanusiaan.

Walaupun ada perasaan tidak suka itu,  hubungan antara indonesia dan amerika cukup baik menurut saya. Kehadiran presiden amerika serikat barrack obama disambut dengan baik oleh orang di indonesia walaupun tentu tetap ada demo yang memprotes tindakan pemerintah amerika serikat.  Selain itu, di indonesia juga ada banyak produk dengan merek dari amerika yang tetap digunakan oleh orang indonesia.  Banyak pelajar dan orang indonesia tinggal dan belajar/bekerja di amerika serikat. Begitu juga sebaliknya,   ada orang amerika yang bekerja di indonesia. Mereka tinggal dengan aman di indonesia. Tindakan terorisme yang terjadi beberapa tahun lalu di indonesia hanyalah tindakan dari sekelompok kecil orang yang tidak mewakili orang islam ataupun orang indonesia. Orang indonesia hidup damai dan tidak pernah dijarkan kebencian.

Inilah pandangan saya dan mungkin orang indonesia terhadap amerika dan orang amerika. Saya berharap bahwa amerika juga dapat menghargai perbedaan dan tidak terjebak oleh paham kebencian akibat perbedaan agama atau etnis. Amerika harus belajar dari Indonesia. Indonesia sudah hidup damai dalam perbedaan sejak sebelum kemerdekaan. Jangan menyamakan tindakan sekelompok kecil orang sebagai tindakan sekelompok agama atau etnis tertentu .Saya berharap masyarakat di dunia barat dapat mengenal islam lebih dekat dan tidak terpengaruh media yang memprovokasi dan menyebarkan kebencian. Mari kita hidup damai!

 



View the
Original article

0 comments: