Induk Dari Semua Isi Al Quran

on Saturday, March 9, 2013

Segala Puji Bagi Allah Subhanahu Wata’ala yang atas berkah rahmat dan hidayah Nya saya dapat menyusun satu dua buah kata, yang insya Allah dan semoga Allah Subhanahu Wat’aala menghendaki dapat memberikan manfaat kepada setiap pembaca website ini.

Shalawat serta salam semoga tetap dilimpahkan atas junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang telah memudahkan kita untuk menapaki kehidupan ini dengan jalan yang penuh dengan Ridha Allah Subhanahu Wata’ala.

Catatan Al Quran dalam kehidupan saya mulai dengan pembahasan suratul Fatihah dengan mengikuti aturan-aturan yang telah ditetapkan serta diamalkan oleh sebagian besar ulama’. Semoga nantinya catatan ini bisa terselesaikan dengan baik dan benar dengan mendapatkan bimbingan dari Allah Subhanahu Wata’ala dan bukannya menuruti kemauan dan ambisi diri pribadi.

Induk Dari Semua Isi Al Quran adalah Suratul Faatihah atau yang jika diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia adalah Pembukaan, merupakan satu-satunya surah yang diturunkan atau diwahyukan langsung dengan lengkap dibanding surah-surah yang lain didalam Al Quran.

Menurut pendapat beberapa ulama, Surat inilah yang disebutkan tujuh ayat yang berulang ulang sebagaimana dijelaskan dalam surah al Hijr ayat 87 : “Sesungguhnya Kami telah berikan kepadamu tujuh ayat yang dibaca berulang-ulang dan Al Quran yang agung”, dengan alasan oleh karena sering sekali dibaca berulang ulang pada saat melaksanakan ibadah shalat.

Berbeda dengan sebagaimana lazimnya surah – surah lainnya dalam Al Quran yang penamaannya seringkali mengambil satu kata dari ayat yang terkandung didalamnya, Nama Al Faatihah sama sekali tidak tercantum baik tersirat maupun tersurat didalam ayat – ayatnya. Salah satu alasan surah ini disebut Al Fatihah adalah karena dengan surat inilah dibuka serta dimulainya Al Quran. Al Fatihah seringkali juga Dinamakan Ummul Quran atau induk dari Al Quran atau Ummul Kitab yang berarti induk dari Al Kitab karena surah Al Fatihah merupakan induk dari semua isi Al Quran.

Surat Al Fatihah mengandung unsur-unsur pokok yang secara tersirat mencerminkan pada keseluruhan isi dari ayat-ayat Al Quran. Dinyatakan dengan cukup tegas didalam surah Al Fatihah bahwa segala puja dan puji serta ucapan syukur atas semua nikmat yang kita rasakan adalah hanya bagi Allah, karena Allah Subhanahu Wata’ala adalah Sang Pencipta dan sumber dari segala sumber nikmat yang terdapat di alam semesta ini.

Didalam Surah Al Fatihah juga dijelaskan secara tersurat bahwa segala sesuatu yang dilihat oleh seseorang baik dalam dirinya sendiri ataupun di alam semesta adalah bersumber dari Allah, karena Allah-lah Yang Maha Kuasa di alam semesta ini.

Didalam surat Al Faatihah juga telah dinyatakan dengan isyarat dan ditegaskan dengan lengkapi pada ayat ke-5, yaitu : Iyyaaka na’budu wa iyyaka nasta’iin (hanya Engkau-lah yang kami sembah, dan hanya kepada Engkau-lah kami mohon pertolongan). Ini adalah satu ikrar atau pengakuan akan ketauhidan yang merupakan ajaran paling pokok didalam Agama Islam yakni dengan meng-Esakan Allah Subhanahu Wata’ala. Karena segala sesuatu yang ada di alam semesta ini tunduk serta patuh baik dengan terpaksa maupun suka rela kepada kebesaran-Nya sembari mengharap nikmat dan takut akan siksaan-Nya.

Dalam hal ini terdapat kandungan arti bahwa janji Allah Subhanahu Wata’ala untuk memberikan pahala terhadap setiap perbuatan yang baik serta ancaman terhadap setiap perbuatan yang buruk pastilah terlaksana. Oleh karenanya setiap hamba haruslah kemudian melaksanakan Ibadah dengan semata-mata ditujukan hanya kepada Allah Subhanahu Wata’ala.

Jalan guna untuk memperoleh kebahagiaan dunia dan akherat serta bagaimanakah seharusnya seorang hamba Allah Subhanahu Wata’ala menempuh jalan itu telah dijelaskan secara tersurat didalam setiap surah dalam ayat-Nya untuk dipikirkan dan diamalkan dengan penuh keikhlasan guna untuk mendapatkan keselamatan dan kebahagiaan dunia – akhirat, baik yang mengenai kepercayaan maupun akhlak, hukum-hukum dan pelajaran.

Perincian dari hal tersebut akan  dengan jelas dapat kita baca didalam ayat-ayat Al Quran pada surat lain yang insya Allah akan dibahas pada catatan selanjutnya.

Wallahu A’lam



View the
Original article

0 comments: