Bermacam Adab Sopan Santun Dalam Islam

on Sunday, March 10, 2013

Islam itu lebih dari sekedar agama, Islam adalah petunjuk sempurna bagi kehidupan. Di antara sejumlah hal yang dianjurkan mengenai cara hidup Islami, sopan santun memiliki kedudukan yang menonjol dalam masyarakat Islam. Sopan santun dalam Islam dianggap sebagai bagian dari iman seseorang sekaligus cara untuk memelihara umat manusia dari dosa dan kesalahan. Semua nabi menekankan pentingnya adab sopan santun dalam kehidupan setiap umat Islam. Rasulullah SAW telah mengingatkan perihal ketiadaan sopan santun dengan bersabda,

“Sesungguhnya dari apa yang didapatkan oleh manusia pada ucapan kenabian yang pertama adalah apabila engkau tidak punya rasa malu, maka lakukan sesukamu.” (HR. Al-Bukhari)

Sopan santun dalam Islam merujuk pada berpaling dari akhlak tercela seperti berlaku tak pantas terhadap orang lain dan menyadarinya baik di lingkungan masyarakat maupun dalam kehidupan pribadi. Adab sopan santun mencakup berbagai segi seperti bagaimana umat Islam berpakaian, menjaga ucapan dari perkataan yang tidak senonoh, berurusan dengan orang lain, dan yang paling penting, seberapa besar pertanggungjawaban yang ia takutkan di pengadilan akhir kelak.

Sopan santun dalam Islam dinilai dari seberapa baik seseorang dapat mengendalikan tabiatnya dan menjaga lidahnya dari pembicaraan yang sia-sia. Jika ia tidak dapat menahan amarahnya, ia mungkin menuruti kehendaknya untuk melakukan pelecehan secara verbal atau penyiksaan fisik terhadap orang lain. Sebagaimana diriwayatkan oleh Ahmad, Sahih Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah R.A., Rasulullah SAW bersabda bahwa:

“Orang yang kuat bukanlah orang yang mampu mengalahkan lawannya. Sesungguhnya orang yang kuat adalah orang yang mampu menguasai dirinya ketika marah.”

Siapapun dengan iman yang kuat tidak akan suka melanggar perintah Allah SWT atau berbuat dosa. Layaknya seseorang yang menyadari bahwa Allah SWT ada dimana-mana dan melihat segalanya, maka dia tetap menjauhi perbuatan dosa baik di depan umum maupun saat sendirian. Perihal sopan santun semacam ini dalam Islam dianggap sebagai rasa malu karena kesadaran.

Menurut Islam, sopan santun bisa didapat secara fitrah ataupun dipelajari. Secara alami, kesantunan dibangun di dalam diri laki-laki dan perempuan. Sebuah contoh akhlak sopan santun yang alami adalah keinginan bawaan untuk menutupi diri. Menurut Al-Qur’an, ketika Nabi Adam dan Hawa memakan buah dari pohon terlarang dan tersingkap satu sama lain, mereka mulai menutupi auratnya dengan dedaunan karena mereka memiliki rasa pembawaan yaitu sopan santun.

Sopan santun membedakan manusia dari hewan. Sopan santun dalam Islam terkait dengan berbagai kebiasaan seperti meminta izin sebelum memasuki ruangan, mengikuti cara berpakaian yang tepat, menghimbau teman-teman untuk berlaku sopan dan menjauhi perbuatan tak senonoh.

Islam menganjurkan siapapun untuk menundukkan pandangannya dan terpelihara dari perangkap setan yang termasuk dalam perbuatan tercela seperti perzinahan atau homoseksualitas. Allah SWT memerintahkan adab sopan santun dalam firmanNya,

“Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman, “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka:, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat.” (Q.S. An-nur : 30)

“Katakanlah kepada wanita yang beriman, “Hendaklah mereka menahan pendangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) tampak daripadanya …” (Q.S. An-nur : 31)

Jenis sopan santun yang paling penting dalam Islam adalah yang disanggupkan kepada Allah SWT. Seperti yang Rasulullah SAW sabdakan:

“Engkau lebih harus merasa malu kepada Allah daripada kepada sesama manusia.” (HR. Abu Dawud)

You can also read this article in English Here

About the author

• A mix of foodie • blogger • talker • designer • master of ceremony • broadcaster •



View the Original article

0 comments: